Kamis, 03 April 2014

Sakit Hati Diputus Cinta Tega Bunuh Mantan Pacar



Kisah cinta berujung maut kembali terjadi. Kali ini, aksi bunuh mantan pacar terjadi di Kota Metro, Provinsi Lampung. Dengan alasan klasik, sakit hati, satu nyawa dipaksa melayang.

Adalah Firda Okta Primayanti (18), siswi SMK Gajah Mada yang harus tewas di tangan sang mantan, Ambar Priyoko (20). Korban ditemukan warga dengan kondisi tragis di area Bumi Perkemahan Bantul, Jumat (14/3/2014).

Kapolres Kota Metro Ajun Komisaris Hengki mengatakan, pihaknya telah berhasil mengamankan pelaku pembunuhan, yang tidak lain adalah mantan kekasih korban. Adapun motifnya diduga karena sakit hati dan cemburu.

“Dari keterangan pelaku, mereka baru putus tiga hari lalu. Setelah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih satu tahun tiga bulan. Tapi ternyata, yang terjadi aksi pembunuhan. Alasannya sakit hati dan cemburu.
Karena korban, katanya (tersangka) sudah punya pacar lagi,” ujar Hengki, kepada sejumlah awak media.
Ambar Priyoko (20), pelaku pembunuh Firda mengaku, aksinya tersebut dilakukan karena sakit hati. Warga Desa Kibang, Metro Kibang, Lampung Timur ini menilai, telah memberikan cinta yang tulus kepada korban. Namun, karena korban memupuskan cintanya, rasa kecewa dan cemburu muncul.

“Saya sakit karena diputusin. Saya menyesal. Tapi saya kecewa karena diputusin. Kalau kenal dengan Firda itu sudah cukup lama. Sudah hampir tiga tahun,” terang tersangka kepada Tribun Lampung, Sabtu (15/3/2014).

Peristiwa mengenaskan itu sendiri bermula saat korban dan pelaku berjanji untuk bertemu pada Jumat siang. Tujuannya, untuk menyelesaikan masalah  di antara keduanya, karena baru putus berhubungan tiga hari sebelumnya.

“Ya pas ketemu itu kita sempat ngobrol-ngobrol dulu. Yang ngajak ketemu dia. Habis itu terjadi (pembunuhan). Saya ikat dia (korban) pakai tali. Sama pakai pisau juga,” cerita pria yang berprofesi sebagai petani karet itu.

Sementara dari hasil keterangan pelaku kepada polisi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), Ambar mengaku melilitkan tali ke leher Firda. Selanjutnya, tersangka menyayat urat nadi di kedua pergelangan tangan korban.

Setelah korban diyakini tewas oleh pelaku, Ambar kemudian berusaha menghilangkan jejak mayat korban agar tidak terlihat. Dengan cara menyembunyikan tubuh Firda ditutupi dedauan kering yang ada di sekitar lokasi.

Tersangka kemudian membawa seutas tali yang digunakan untuk melilit leher dan juga mengambil tas korban. Lalu kemudian dibuang ke dekat Jembatan Gantung, Metro Selatan. Namun, aksi pelaku terendus warga sekitar. Hingga akhirnya dicokok aparat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar