Seorang siswi kelas V Sekolah Dasar (SD) menjadi korban pelecehan
seksual oleh pria yang belum diketahui identitasnya. Tindak asusila itu
terjadi di Kawasan Taman Wisata Tinjomoyo, Kamis (5/6) sekitar pukul
07.30 WIB. Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan mengantar korban
pergi ke sekolah.
Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Meilian Rahmadi
mengatakan, kejadian yang dialami warga Karangrejo, Gajahmungkur itu
kali pertama diketahui oleh ibunya saat korban pulang dari sekolah.
"Ibunya melihat darah menetes dari bagian paha korban," ungkap Rahmadi, saat ditemui wartawan Jumat (6/6)
Mendapati
itu, lanjut dia, ibu korban langsung menanyakan apa yang terjadi.
Korban langsung bercerita kalau dia telah dinodai oleh pria bermotor
yang sebelumnya ditemui di depan rumah.
Dari pengakuan siswi SD
tersebut, saat itu pelaku yang datang menghampirinya datang mengendarai
sepeda motor warna hijau dan menawarkan jasa untuk mengantarnya ke
sekolah sekitar pukul 06.30 WIB, oleh bocah tersebut tawaran pria
tersebut disambutnya dengan baik. Hingga dia naik ke atas motor dan
membonceng pelaku.
"Ternyata korban tidak diantar ke sekolahnya,
tapi dibawa ke Kawasan Taman Wisata Tinjomoyo. Di lokasi tersebut korban
kemudian dinodai. Adapun setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya pria
tersebut meninggalkan korban begitu saja," jelas Rahmadi.
Rahmadi
menambahkan, ayah korban mengaku sempat melihat pelaku dan mengikutinya
dari belakang. Hingga pelaku yang mengendarai sepeda motor warna hijau
dilihatnya masuk ke sebuah rumah di Jalan Pawiyatan Luhur.
"Saat
itu juga ayah korban masuk ke rumah tersebut dan melakukan penggeledahan
dan bertanya kepada penghuni rumah pada siang hari, tapi tidak ada yang
mengaku,"tuturnya.
Yakin pelakunya adalah salah satu penghuni
rumah tersebut, ayah korban bersama warga kembali ke rumah itu pada
malam hari. Beruntung polisi yang mengetahui peristiwa itu langsung
mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan.
Ada 13 orang yang
menghuni rumah tersebut dimintai keluar rumah dan dimintai keterangan.
Tapi mereka mengaku tidak melakukan perbuatan itu," ujar Rahmadi.
Rahmadi
mengatakan, untuk lebih menyakinkan, pihaknya juga mendatangkan korban.
Namun, korban juga mengaku dari 13 orang tidak ada satu orang pun yang
dikenalnya.
"Dalam artian, 13 orang itu bukan pelakunya. Tapi kami berusaha akan usut tuntas kasus ini," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar