Kamis, 19 Juni 2014

Anak SD di Cabuli

Seorang siswi kelas V Sekolah Dasar (SD) menjadi korban pelecehan seksual oleh pria yang belum diketahui identitasnya. Tindak asusila itu terjadi di Kawasan Taman Wisata Tinjomoyo, Kamis (5/6) sekitar pukul 07.30 WIB. Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan mengantar korban pergi ke sekolah.


Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Meilian Rahmadi mengatakan, kejadian yang dialami warga Karangrejo, Gajahmungkur itu kali pertama diketahui oleh ibunya saat korban pulang dari sekolah.

"Ibunya melihat darah menetes dari bagian paha korban," ungkap Rahmadi, saat ditemui wartawan Jumat (6/6)

Mendapati itu, lanjut dia, ibu korban langsung menanyakan apa yang terjadi. Korban langsung bercerita kalau dia telah dinodai oleh pria bermotor yang sebelumnya ditemui di depan rumah.

Dari pengakuan siswi SD tersebut, saat itu pelaku yang datang menghampirinya datang mengendarai sepeda motor warna hijau dan menawarkan jasa untuk mengantarnya ke sekolah sekitar pukul 06.30 WIB, oleh bocah tersebut tawaran pria tersebut disambutnya dengan baik. Hingga dia naik ke atas motor dan membonceng pelaku.

"Ternyata korban tidak diantar ke sekolahnya, tapi dibawa ke Kawasan Taman Wisata Tinjomoyo. Di lokasi tersebut korban kemudian dinodai. Adapun setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya pria tersebut meninggalkan korban begitu saja," jelas Rahmadi.

Rahmadi menambahkan, ayah korban mengaku sempat melihat pelaku dan mengikutinya dari belakang. Hingga pelaku yang mengendarai sepeda motor warna hijau dilihatnya masuk ke sebuah rumah di Jalan Pawiyatan Luhur.

"Saat itu juga ayah korban masuk ke rumah tersebut dan melakukan penggeledahan dan bertanya kepada penghuni rumah pada siang hari, tapi tidak ada yang mengaku,"tuturnya.

Yakin pelakunya adalah salah satu penghuni rumah tersebut, ayah korban bersama warga kembali ke rumah itu pada malam hari. Beruntung polisi yang mengetahui peristiwa itu langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan.

Ada 13 orang yang menghuni rumah tersebut dimintai keluar rumah dan dimintai keterangan. Tapi mereka mengaku tidak melakukan perbuatan itu," ujar Rahmadi.

Rahmadi mengatakan, untuk lebih menyakinkan, pihaknya juga mendatangkan korban. Namun, korban juga mengaku dari 13 orang tidak ada satu orang pun yang dikenalnya.

"Dalam artian, 13 orang itu bukan pelakunya. Tapi kami berusaha akan usut tuntas kasus ini," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar