Mendadak warga desa Rantau Panjang,Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten
Siak, gempar dengan dugaan kasus pencabulan dibawah umur yang dilakukan
R.
R adalah pria yang sehari-hari berprofesi sebagai guru
agama, yang juga dianggap sebagai seorang ustaz, diusir paksa dari
kampungnya pada Sabtu malam (26/4) lalu, karena di duga melakukan kasus
pencabulan terhadap anak dibawah umur tersebut.
Beberapa tokoh
masyarakat setempat yang mendengar kabar adanya kasus tersebut, mengaku
sangat terkejut dan mengecam kejadian tersebut.
Selaain R selama
ini dianggap sebagai panutan, karena orang yang tahu banyak tentang
agama, bahkan dianggap Ustaz oleh masyarakat setempat, perbuatan R
dianggap telah keterlaluan, karena tega melakukan perbuatan terhadap
anak dibawah umur.
Awalnya isu tersebut dianggap hanya sebagi
gosip biasa saja. Namun, belakangan indikasi dugaan pencabulan itu cukup
kuat mengarah kepadanya, dan telah menjadi buah bibir dimasyarakat desa
tersebut.
Gosip dimasyarakat mengungkap, banyak anak didik yang
di sekolah di tempat R bertugas menjadi korban. Sejumlah warga yang
khawatir kejadian itu terjadi, mengambil tindakan dengan mengusir R
keluar dari kampung tersebut.
"Informasi yang kita terima, sudah
banyak anak yang menjadi korban, kemaren kita rembukkan, namun orangtua
korban bisa memaafkan. Karena sudah menjadi pembicaraan negatif bagi
masyarakat, khawatir bisa berakibat buruk, maka kami masyarakat setempat
sepakat untuk mengusirnya," ujar Fendi tokoh masyarakat Desa Rantau
Panjang, Minggu (27/4).
Salah satu keluarga korban, yang diduga
menjadi korban pencabulan, R, saat ini mengaku masih khawatir. Namun,
Keluarga korban tersebut saat ini telah memaaafkan tindakan R.
"Karena
dari keluarga korban sudah berunding damai dengan R, maka kami berani
mengeluarkan kebijakan ini, kalau tidak, tentu harus melalui jalur
hukum," imbuhnya
Fendi mengaku selama ini warga tidak pernah menaruh curiga sedikitpun terhadap R, tidak ada yang ganjil.
"Kami
merasa terkejut mendapat cerita dan desus dari masyarakat. Setelah kami
pastikan kebenarannya, ternyata indikasinya cukup kuat. Hal ini sangat
kita sayangkan, padahal selama ini bila dilihat dari kesehariannya,
sepertinya tidak ada hal yang ganjil," terang Fendi
Kepala
Kementerian Urusan Agama (KUA) kecamatan Koto Gasib Harman S.Ag mengaku
terkejut mendapatkan informasi tersebut, apalagi, R selama ini dinilai
aktif membantu urusan masyarakat ke Kantor KUA. "Saya sangat terkejut
mendapat informasi ini,"kata Herman.
Menurut Herman, dari
pengamatan keseharian R tidak ada tanda-tanda kelainan. "Jujur kami
tidak menyangka, apalagi Bapak ini sering membantu segala urusan
administrasi di kantor kita," ujarnya.
Terkait hal ini, KAPID kabupaten Siak saat dikonfirmasi Tribun melalui Telepon Celuler tidak bisa terhubung, Hp nya tidak aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar