JK (20), mahasiswi asal Malaysia, korban perkosaan sejumlah pria tak
dikenal di kawasan Lembang, beberapa waktu lalu, dituding telah
memberikan keterangan palsu. Menurut Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad
Iriawan, Senin (9/6/2014), ada banyak kejanggalan yang ditemukan
penyidik dalam kasus ini.
Kapolda bahkan menduga, JK yang
tercatat sebagai mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) Jurusan
Kedokteran ini telah merekayasa kejadian penculikan dan pemerkosaan yang
menimpa dirinya.
"Ia mengaku jam delapan malam diculik. Akan
tetapi pada jam 11 malam, dia masih berkomunikasi dengan pacarnya di
Medan. Kami sudah konfirmasi ke pacarnya. Apa mungkin sedang diculik
menelepon? Mesra lagi," kata Kapolda.
Korban juga mengaku para
pelaku merampok barang berharga miliknya seperti telepon genggam dan
komputer tablet. Namun, polisi menemukan barang-barang tersebut masih
tersusun rapi di lokasi terakhir JK ditemukan warga, yaitu di salah satu
rumah makan yang berada di Cikole, Lembang.
Polisi sudah melihat
hasil visum dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. "Hasil
visum, tidak ada kekerasan pada organ tubuh vital korban, juga tidak ada
cairan sperma tertinggal," kata Iriawan.
Kapolda mengatakan,
temuan ini telah mereka laporkan kepada Kapolri. "Kami serahkan kepada
Kapolri dan Menteri Luar Negeri untuk menyampaikannya kepada pihak
Malaysia," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, penculikan terjadi
saat mahasiswi itu baru saja keluar dari ATM di Jatinangor, Sabtu
(17/5). Saat itu sekitar pukul 22.00, tiba-tiba sebuah mobil berhenti,
dan orang di dalam mobil keluar sambil menyuruhnya masuk ke mobil.
Diduga pemerkosaan itu dilakukan di dalam mobil. Selanjutnya, para
pelaku menurunkan korban di Jalan Tangkuban Perahu, Cikole
sebaiknya perkosa saja di indonesia dia, biar tidak menyebar fitnah buat bangsa indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar