Rabu, 07 Mei 2014

Empat Kakak Beradik Membunuh Ayah Kandungnya Di Way Kanan, Lampung

Empat kakak beradik di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, secara berkomplot membunuh ayah kandungnya sendiri yang bernama Ridwan.
Empat kakak beradik itu ialah, Vida Rahmasari (23), ND (14), Sudirman (25), dan Yu (19). Keempatnya ditangkap aparat Polres Way Kanan, setelah rekayasa pembunuhan yang disusun keempatnya terbongkar.
"Mereka kami tangkap di rumahnya di Kampung Sri Menanti, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Way Kanan Ajun Komisaris Ardy Agung Permadi saat dihubungi Tribun, Selasa (6/5/2014) malam.


Peristiwa pembunuhan terhadap Ridwan itu, terjadi pada 18 April 2014, sekitar pukul 17.30 WIB di rumah korban di Kampung Sri Menanti, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.
Ketika itu, Ridwan menyuruh istrinya Cik Unah dan dua anaknya Vida dan Nurmala untuk memijat.

Mereka lantas memijat ayahnya. Ridwan ternyata merasa pijatan istri dan dua anaknya itu tidak enak.
"Ridwan langsung menendang kepala istrinya sebanyak dua kali," tutur Ardy.
Emosi Ridwan lantas membucah, ia terus membentak istri dan dua anaknya itu dengan kata-kata, "Minggir, saya bunuh kalian semua."

Ridwan lalu menampar istrinya dua kali, dan menjambak rambut Cik Unah sampai kepalanya memutar.
Akibatnya, Cik Unah muntah. Melihat perlakuan ayahnya, Vida dan ND tidak terima. Mereka terbakar emosi.

Vida berlari ke belakang rumah mengambil kayu dan memukul kepala ayahnya sebanyak dua kali sampai Ridwan terjatuh.
Saat Ridwan terjatuh dalam posisi tertelentang, ND mengambil golok dan lima kali membacok leher ayahnya. "Leher korban hampir putus akibat tebasan golok itu," papar Ardy.
Vida kemudian mengambil karung dan kain untuk menutup jenazah Ridwan. Vida menelepon adiknya Yu untuk pulang ke rumah.

Sampai di rumah, Yu menelepon abangnya Sudirman memberitahukan peristiwa pembunuhan tersebut. Sekitar pukul 21.30 WIB, Sudirman sampai di rumah dan melihat jenazah ayahnya sudah terbungkus kain.

Mereka mengatur skenario seakan-akan ayahnya mati karena dibunuh orang lain. Sekitar pukul 00.00 WIB, Sudirman, Yu, dan ND mengangkat jenazah Ridwan dan diletakkan di atas air pinggir sungai yang letaknya sekitar 30 meter di depan rumah korban.

Setelah itu mereka kembali ke rumah. Pada pukul 01.30 WIB, Yu kembali ke sungai berpura-pura buang air. Setelah itu ia berteriak kepada warga sekitar memberitahukan ada penemuan mayat. Warga sekitar pun gempar dan melapor ke Polsek Negara Batin.

Ardy mengatakan, awalnya polisi menduga Ridwan mati karena dibunuh orang lain. "Tapi setelah kami melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa para saksi akhirnya terbongkar pelakunya adalah anak korban sendiri," tandasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar