Diduga mengalami depresi, seorang sopir angkot bernama Nanang (40) nekat
mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria asal Cianjur yang
bekerja sebagai sopir angkot ini tewas di rumah majikannya jalan
Reformasi Utama RT 01/01 nomor 74, Kampung Rawa Gledek, Kelurahan Pondok
Aren, Kota Tangsel, Minggu malam (18/5).
Nunu Herdiana (26)
rekan korban mengatakan, korban yang bekerja sebagai sopir angkot D10
jurusan Pondok Aren-Ciputat sudah dua tahun belakangan narik angkot
milik Irianto alias Arab (45).
Namun, Minggu siang saat Nanang
sedang mengemudikan angkot, tiba-tiba di tengah jalan dicegat oleh dua
orang yang mengaku dari perusahaan leasing.
"Korban menyerahkan
angkot tersebut kepada orang yang mengaku dari leasing. Setelah itu
korban melaporkan kejadian itu kepada majikannya," katanya.
Mendapatkan
informasi tersebut, lalu korban melaporkan angkot yang ditarik paksa
oleh pihak leasing. Dan, memang benar kedua orang pria yang mengaku dari
leasing itu mengambil mobil karena sang majikan belum membayarnya.
Setelah
itu, pemilik angkot melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Pondok
Aren. Rupanya, Nanang galau karena tidak lagi dapat menjadi sopir
angkot.
"Saat si bos (bos korban) lapor ke polsek. Korban di tinggal di rumahnya. Pintu rumahnya dikunci dari luar," ujarnya.
Namun, setelah pulang dari Mapolsek korban sudah tergantung di plafon yang ada di dalam rumah.
"Kami coba menyelamatkan korban. Tapi nyawanya tidak tertolong saat dibawa ke RS," ucapnya.
Kanit
Reskrim Polsek Pondok Aren, IPTU Sitta Manongan Sagala menuturkan,
korban yang tewas akibat gantung diri. Pihaknya sendiri langsung
melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memanggil saksi-saksi
dan barang bukti atas peristiwa tersebut.
"Untuk memperdalam sebab-sebab kematian korban, kita sudah memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar