Leles, 25 tahun, tega menganiaya, Derep, 58, ibunya sendiri, hingga
terluka parah, Jumat, 2 Mei 2014. Pemuda lajang asal Desa Tuwiri Wetan,
Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ini memotong telinga
ibunya karena tidak dibelikan sepeda motor.
Anggota Kepolisian
Sektor Merakurak telah menangkap Leles dan sempat memeriksakan kondisi
kejiwaannya di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Koesmo, Tuban. Dia kemudian
dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. "Dia marah kepada ibunya
karena tak dibelikan motor," kata Kepala Kepolisian Sektor
Merakurak,Ajun Komisaris Polisi Benu Hamzah, Jumat, 2 Mei 2014.
Benu
mengatakan Leles ada kemungkinan mengalami gangguan jiwa. Sebab, sesuai
dengan rekam medis, Leles tidak hanya sekali-dua kali mengalami depresi
dan marah-marah. Bahkan, dalam satu tahun terakhir, penyakitnya
beberapa kali kambuh. "Kondisi kejiwaannya labil," ujarnya.
Adapun
Derep kini dirawat di suatu rumah sakit di Tuban akibat luka sayatan
pada telinganya. Telinga kirinya yang nyaris putus harus mendapat
jahitan.
Leles memotong kuping ibunya yang saat itu tengah
tertidur pada Jumat, 2 Mei 2014, sekitar pukul 04.00 WIB. Derep
terbangun karena merasakan sakit luar biasa pada telinga kirinya. Begitu
terbangun, wanita ini langsung meraba telinganya yang sudah berlumuran
darah.
Derep spontan berteriak minta tolong. Teriakan wanita itu
membuat sejumlah warga desa yang sebagian masih tidur mendadak bangun.
Beberapa langsung menghampiri Derep yang masih berada di tempat tidur.
Warga
awalnya bingung melihat luka sayatan pada telinga Derep. Tetapi
kecurigaan mereka mengarah kepada Leles, yang memang beberapa hari ini
terlihat jengkel lantaran orang tuanya tidak membelikan sepeda motor.
Dari kecurigaan itu, warga dan polisi mendesak pemuda tersebut untuk
mengaku. "Akhirnya Leles mengakui perbuatannya," ujar Budi, perangkat
Desa Tuwiri Wetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar